Pelantikan Presiden RI 2009-2014
Pelantikan Presiden RI 2009-2014
Semua tentang acara pelantikan Presiden RI 2009-2014
Susunan acara pelantikan presiden :
Pukul 09.20 WIB panitia mengharapakan agar seluruh tamu dari kepala pemerintahan negara sahabat sudah datang di gedung paripurna di Gedung DPR/MPR. Pukul 09.33 WIB, wapres terpilih (Boediono) maupun yang wapres yang akan demisioner (JK) hadir dalam ruang sidang. SBY dijadwalkan datang pada pukul 09.43 WIB dan akan masuk ruang VIP, bersama wakil lama dan terpilih.
“Diharapakan semua datang sesuai dengan jadwal awal,” ujar Sekjen MPR Rohimullah
Sambil menunggu di ruang VIP, ketiganya lalu naik lift VIP dan memasuki ruang sidang dan prosesi segera dimulai. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, setelah itu mengheningkan cipta.
“Baru setelah itu acara dibuka dengan pembukaan sidang paripurna oleh ketua MPR terpilih (Taufiq Kiemas-red),” tambah Rohimullah.
Setelah pidato pembukaan oleh Ketua MPR, maka selanjutnya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan membacakan keputusan KPU mengenai penetapan capres dan wapres terpilih periode 2009-2014. Setelah itu presiden terpilih akan mengucapkan sumpah dan janjinya di hadapan para hadirin sidang yang kemudian dilanjutkan pengucapan sumpah dan janji wakil presiden.
“Sumpah dan janji presiden dan wakil presiden dilakukan bergantian, tidak bersamaan,” tambah Rohimullah.
Setelah itu presiden akan dan wakil presiden akan menandatangani berita acara pelantikan bersama dengan Ketua DPR RI dan dilanjutkan dengan penyerahan berita acara pelantikan dari Ketua MPR ke Presiden.
Kemudian Ketua MPR akan mempersilahkan Presiden untuk menyampaikan pidato awal pada massa jabatannya di hadapan hadirin sidang. Setelah menyampaikan pidatonya, acara dilanjutkan dengan pembacaaan doa.
“Setelah doa penutupan sidang paripurna oleh Ketua MPR dan ditutup dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya,” jelas Rohimullah.
agar pelantikan berjalan dengan lancar terdapat belasan Panser yang di kerahkan untuk mengamankan acara pelantikan tersebut, di kutip dari Kompas:
Pengamanan ketat lazim dilakukan untuk sebuah acara kenegaraaan besar seperti Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang berlangsung hari Selasa (20/10) ini, di Gedung MPR/DPR, Jakarta . Selain menempatkan ribuan petugas keamanan dari seluruh satuan, belasan panser bersenjata lengkap juga disiagakan di halaman gedung parlemen.
Setidaknya, terdapat 16 panser yang diparkir berjejer. Sejumlah petugas berpakaian lengkap berdiri siaga di samping setiap panser. Dengan pengamanan yang ketat, semoga saja pelantikan pemimpin negara berlangsung aman tanpa kendala.

presiden membacakan sumpah dan janji presiden

Boediono mengucapkan sumpah sebagai Wapres. Tampak disampinginya mantan Wapres JK.

Sidang pelantikan Presiden dan wakil presiden ini dipimpin oleh Ketua MPR Taufiq Kiemas.

Sidang dihadiri oleh anggota DPR, para menteri KIB, mantan presiden dan mantan wapres serta para duta besar dan utusan negara sahabat

Suasana saat pengambilan sumpah presiden dan wakil presiden.
Sumpah itu diucapkan di hadapan tamu negara dan pejabat tinggi negara lainnya.
Selasa, 20 Oktober 2009, 10:22 WIB
|
Susilo Bambang Yudhoyono resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia. Bersama Boediono, SBY akan memimpin negara untuk periode 2009-2014.
SBY-Boediono terpilih sebagai presiden dan wakil presiden dalam pilpres Juli 2009 lalu.
Dalam pelaktikan itu, SBY mengaku akan melaksanakan kewajiban konstituasionalnya, yaitu sumpah sesuai agama Islam yang dianutnya.
"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban presiden RI dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-undang Dasar dan menjalankan segala Undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa," kata SBY dalam sumpahnya, pada pukul 10.17 WIB, Selasa 20 Oktober 2009.
Pelantikan ini dihadiri PM Jose Ramos Horta, PM Singapura, PM Malaysia, PM Jepang, PM Australia, Menlu Filipina, Sultan Brunei Darussalam dan sejumlah pejabat tinggi negara sahabat.
Hasil Rapat Pimpinan MPR RI Periode 2009-2014
14 Oktober 2009 12:02 WIB
Setelah secara resmi dilantik, Pimpinan MPR RI Periode 2009-2014 pada Jumat, 9 Oktober 2009 mengadakan Rapat Pimpinan. Rapat Pimpinan di lantai 9 Gedung Nusantara III ini diikuti secara lengkap seluruh Pimpinan MPR. Ketua MPR Taufiq Keimas dan Wakil Ketua MPR, Melani Leimena Suharli, Hajriyanto Y. Thohari, Lukman Hakim Saifuddin, dan Ahmad Farhan Hamid.
Dalam Rapat Pimpinan MPR yang dibuka oleh Taufiq Kiemas tepat 09.30 WIB, membahas beberapa agenda seperti persiapan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, penyempurnaan Tata Tertib MPR, rencana sosialisasi UUD NRI 1945 kepada anggota MPR Periode 2009-2014, dan pembahasan program dan kegiatan MPR di tahun 2009.
Dalam Rapat Pimpinan tersebut juga disepakati pembagian tugas di antara para pimpinan. Hasil dalam pembagian tugas itu menyepakati Hajriyanto Y. Thohari sebagai Koordinator Bidang Kebijakan dan Program Kemajelisan, Lukman Hakim Saifuddin sebagai Koordiantor Materi Kemajelisan, Ahmad Farhan Hamid sebagai Koordinator Bidang Hubungan Antarlembaga, dan Melani Leimena Suharli sebagai Koordinator Bidang Keuangan dan Kerumahtanggaan.
Dalam Rapat Pimpinan itu Pimpinan MPR juga mengagendakan rapat gabungan antara, Pimpinan MPR, Pimpinan Fraksi di MPR, dan kelompok anggota MPR. Rapat gabungan itu direncanakan pada 13 Oktober 2009 tepat pukul 13.00 WIB bertempat di Ruang GBHN Gedung Nusantara V.
Dalam rapat gabungan itu nantinya akan dibahas mengenai jumlah anggota tim dalam pembahasan Tata Tertib MPR sebanyak 35 orang, jadwal sosialisasi UUD NRI 1945 terhadap anggota MPR Periode 2009-2014, rencana pelaksanaan Sidang Paripurna MPR dengan agenda pelantikan Presiden dan Wakil Presiden dan dimungkinkan untuk penyempurnaan tata Tertib MPR, serta pembentukan panitia Ad Hoc Majelis.
Secara teknis dalam Rapat Pimpian itu, saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, disepakati Lukman Hakim Saifuddin diberi tugas untuk membaca Keputusan KPU dan Hajriyanto Y. Thohari sebagai pembaca doa.
Dalam Rapat Pimpinan itu, dari pihak Setjen MPR seluruhnya hadir seperti Sesjen MPR Rahimullah, Aip Suherman Kepala Biro Sekretariat Pimpinan, Muhammad Rizal Kepala Biro Humas, Yana Indrawan Kepala Biro Persidangan, Suwarto Kepala Biro Administrasi, Kabag Humas Ellis Murniaty, Sekretaris Ketua Wakil Ketua Diastasita, Sekretaris Wakil Ketua Siti Fauziah, Sekretaris Wakil Ketua Ahmadi, Sekretaris Wakil Ketua Purwadi, Sekretaris Ketua Dikarno.
Pelantikan Kabinet
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (22/10) di Istana Negara melantik 34 Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan tiga pejabat tinggi setingkat menteri.
Pelantikan dimulai sekitar Pk. 13.30 WIB dihadiri oleh Ibu Ani Yudhoyono, dan disaksikan oleh Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati. Para menteri Kabinet Indonesia Bersatu dilantik berdasarkan Keputusan Presiden RI(Kepres) No 84 P Tahun 2009.
Selain Wapres Boediono Pelantikan juga dihadiri sejumlah pejabat negera diantaranya Ketua MPR Taufik Kiemas, DPR Marzuki Ali, Ketua Mahkamah Kosntitusi Mahfud MD, Panglima TNI Djoko Santoso dan Kaplori Bambang Hendarso Danuri.
Dalam sambutannya Presiden yudhoyono menyatakan menteri-menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II harus mampu berpikir cerdas dan siap bekerja keras memenuhi tuntutan tugas.
''Setiap tahun saya akan evaluasi, lima tahun mendatang tidaklah ringan, gejolak minyak dan persoalan dalam negeri yang kompleks, siapkan pikiran dan fisik untuk berpikir cerdas dan bekerja keras yang semuanya untuk kepentingan rakyat,'' kata Presiden.
Kepala Negara menjelaskan, dalam menghadapi kritik dan kecaman dari sebagian masyarakat, para menteri harus sabar, tegar dan terus berikhtiar.
''Seperti saya sampaikan tadi malam, hampir pasti di kalangan masyarakat luas ada yang puas, ada yang tidak puas, ada yang pro dan kontra dan ada yang menyangsikan. Itulah wujud demokrasi dan kebebasan yang makin mekar,'' kata Presiden. (T.Ys/id)
Berikut ini adalah susunan akhir KIB-II tertanggal 20 Oktober 2009 yang merupakan perbaikan dari versi tanggal 18 Oktober 2009 yang lalu, sebagai berikut:
1. Menko Perekonomian : Hatta Rajasa
2. Menko Kesejahteraan Rakyat: Agung Laksono
3. Menko Polkam : Djoko Suyanto
4. Menteri Keuangan : Sri Mulyani Indrawati
5. Menteri Perdagangan : Marie Pangestu
6. Menteri Perindustrian : M.S. Hidayat
7. Menteri Kominfo : Tifatul Sembiring
8. Menteri Pemuda dan Olahraga : Andy Mallarangeng
9. Menteri Perumahan Rakyat : Suharso Monoarfa
10. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara : E.E. Mangindaan
11. Menteri Pariwisata dan Budaya : Jero Wacik
12. Menteri Sosial : Salim Segaf Al Jufri
13. Menteri Pendidikan Nasional : Muhammad Nuh
14. Menteri ESDM : Darwin Zahedi Saleh
15. Menteri Pekerjaan Umum : Djoko Kirmanto
16. Menteri Agama : Suryadharma Ali
17. Menteri Lingkungan Hidup : Gusti Muhammad Hatta
18. Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Teringgal : Hilmy Faisal Zaini
19. Menteri Hukum dan HAM : Patrialis Akbar
20. Menteri Dalam Negeri : Gamawan Fauzi
21. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak : Linda Agum Gumelar
22. Menteri RISTEK : Suharna Surapranata
23. Menteri Kehutanan : Zulkifli Hassan
24. Menteri Kesehatan : Sri Endang Rahayu
25. Menteri Negara BUMN : Mustapa Abubakar
26. Menteri Sekretariat Negara : Sudi Silalahi
27. Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja : Muhaimin A Iskandar
28. Kepala BKPM : Gita Wirawan
29. Kepala BIN : Sutanto
Ada 5 posisi Kementrian yang baru ditetapkan pejabatnya hari Senin 19 Oktober 2009 dan 2 posisi setingkat Menteri yang belum ditetapkan para pejabatnya, yaitu:
1. Menteri Pertahanan : Purnomo Yusgiantoro
2. Menteri Perhubungan : Freddy Numberi
3. Menteri Luar Negeri : Marty Natalegawa
4. Menteri Pertanian : Suswono
5. Menteri PPN/Ketua BAPPENAS: Armida Alisjahbana
6. Jaksa Agung : Hendarman Supandji
Sementara itu Kuntoro Mangkusubroto telah diangkat sebagai pejabat yang dipercaya untuk mengepalai Unit Kerja Presiden untuk Percepatan Program Reformasi atau UPK3R. Beliau akan menjalani Test Kesehatan pada hari ini, Selasa 20 Oktober 2009.
Komentar
Posting Komentar